Kamis, 27 September 2012

Freemasonry Antara Penghambaan diri pada Allah dan Perbudakan Manusia oleh Manusia



Demi karena Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa menyatakan :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS. 21/Al-Anbiyaa' : 107)

Demi Allah, rahamatan lil-'aalamiin, rahmat bagi sekalian alam itu adanya dari Allah. Pemilik gagasan, yang menghendaki, yang merencanakan, ialah grand designer-nya adalah Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa.
Rahamatan lil-'aalamiin, rahmat bagi sekalian alam itu ada pada missi kerasulan nabi-nabi Allah dan kitab-kitab Allah yang diamanatkan sejak kepada nabi Adam 'alaihis-salaam hingga Rasulullah Muhammad shallallaahu 'alaihi wa aalihi wa sallam.

Demi karena Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa telah menyatakan :
أُولَئِكَ الَّذِينَ ءَاتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ فَإِنْ يَكْفُرْ بِهَا هَؤُلاَءِ فَقَدْ وَكَّلْنَا بِهَا قَوْمًا لَيْسُوا بِهَا بِكَافِرِينَ
Mereka itulah (para nabi dan rasul Allah) orang-orang yang telah kami berikan kepada mereka al-kitab, al-hikmah (sunnah kenabian) dan kenabian. Jika orang-orang (yang tidak beriman) itu mengingkarinya (yang tiga itu), maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya (amanah itu) kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya. QS. 6/Al-An'aam : 89)

Demi Allah, bijak, adil dan hikmah itu adanya dari Allah. Tak ada bijak, adil dan hikmah itu yang tidak bersumber dari Allah. Pemilik gagasan, yang menghendaki, yang merencanakan, ialah grand designer-nya adalah Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa.

Bijak, adil dan hikmah itu ada pada missi kenabian rasul-rasul Allah dan kitab-kitab Allah yang diamanatkan sejak kepada nabi Adam 'alaihis-salaam hingga Rasulullah Muhammad shallallaahu 'alaihi wa aalihi wa sallam.

Bila ada peribadatan, kekuasaan dan kepemimpinan yang berlepas diri dari kerasulan dan kenabian dari Allah dan kitab-kitab Allah maka ia bukan rahamatan lil-'aalamiin, bukan rahmat bagi sekalian alam, bukan pula bijak.  Itu bukan adil dan bukan pula hikmah.

Peribadatan Dua Putra Adam

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ ءَادَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ اْلآخَرِ قَالَ َلأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam dengan benar, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua dan tidak diterima dari yang lain. Ia yang tidak diterima ibadah qurbannya berkata : "Aku pasti membunuhmu!" Berkata yang diterima ibadah qurbannya : "Sesungguhnya Allah hanya menerima (ibadah qurban) dari orang-orang yang bertakwa". (QS. 5/Al-Maa-idah : 27)

Ketika Allah menyatakan :
الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلاَ تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ
"Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) ajaran hidup kalian, sebab itu janganlah kalian takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku". (QS. 5/Al-Maa-idah : 3).
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa aalihi wa sallam telah menyempurnakan penerapan ideologi kenabian yang diperjuangkan oleh para nabi sejak Nabi Adam 'alaihis-salaam beserta para pengikutnya yang makmum pada kepemimpinan kenabian. Penyempurnaan penerapan ideologi kenabian ini ditandai dengan putus asanya para pendukung ideologi keduniaan anti kenabian sejak satu dari dua putra Adam 'alaihis-salaam yang  tidak diterima ibadah qurbannya.
Tidak diterimanya ibadah qurban, walaupun adalah peribadatan, merupakan keniscayaan ideologi yang menganggap sepi Maha Berdaulatnya Allah. Ia pula keniscayaan ideologi yang dimensi alam akhiratnya adalah adzab di nerakan kekal abadi selamanya. Ialah keniscayaan ideologi berlepasan diri dari missi risalah kerasulan dan missi kenabian yang grand designer-nya adalah Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa..

Demi telah dinyatakan Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa :
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian ajaran hidup kalian, dan telah Ku-cukupkan kepada kalian ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi ajaran hidup bagi kalian. (QS. 5/Al-Maa-idah : 3)
Rasulullah telah menyempurnakan pelaksanaan amanh mengemban missi kerasulannya.

Berlepas Diri dari Kanabian, Perbudakan Manusia oleh Manusia

Disebutkan dalam cerita "Sefer Qabbalah",  Nabi Ibrahim mewariskan rumah ibadah Baitullah di Bukit Moria. Setelah rumah ibadah itu hancur sepeninggal Nabi Ya'qub dan anak-anaknya hijrah ke Mesir, maka Nabi Sulaiman, yang adalah raja, menggantikan rumah ibadah itu dengan rumah ibadah baru "Haikal Sulaiman" atau " The Temple of Solomon" (ada yang menyebutkan di Gunung Soraya pada tahun 1012 SM). Raja Sulaiman memerintahkan orang menjemput Profesor Heram dari negeri Sor. Heram adalah seorang ahli mengecor tembaga dan ahli membuat rumah batu. Profesor Heram adalah anak seorang janda dari Suku Naftali dari Bani Israil. Untuk mendirikan bangunan agung itu ia menggalang tenaga yaitu para tukang batu bebas. Dalam bahasa Inggris, Pengerahan Tukang-Tukang Batu Bebas ini disebut Freemasonry.
Berita sejarah ini adalah cerita dalam kitab-kitab orang Yahudi. Terhadap riwayat-riwayat dari orang-orang Yahudi, Ahli Kitab, Rasulullah menegaskan suatu prinsip.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهم قَالَ كَانَ أَهْلُ الْكِتَابِ يَقْرَءُونَ التَّوْرَاةَ بِالْعِبْرَانِيَّةِ وَيُفَسِّرُونَهَا بِالْعَرَبِيَّةِ ِلأَهْلِ اْلإِسْلاَمِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ تُصَدِّقُوا أَهْلَ الْكِتَابِ وَلاَ تُكَذِّبُوهُمْ وَقُولُوا ( آمَنَّا بِاللهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا )
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, ia berkata : Adalah Ahli Kitab (orang-oorang Yahudi, Bani Israil) membacakan Taurat dalam Bahasa  Ibrani dan mereka menafsirkannya dalam Bahasa Arab, maka Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Janganlah kalian membenarkan Ahli Kitab dan jangan pula menyalahkan mereka. Dan nyatakanlah : (Kami beriman pada Allah dan pada apa yang diturunkan kepada kami) (HR. Muslim)
Namun demikian, dengan cerita diatas orang-orang beriman bisa memanfaatkannya sebagai pengetahuan sejarah yang tidak akan tersesat olehnya selama berpegang pada kitabullah dan sunnah Rasulullah.

عَنْ مَالِك أَنَّهم بَلَغَهم أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ
Dari Malik bahwasanya mereka menyampaikan kepada mereka yang lain bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : Aku tinggalkan pada kalian dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang pada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. (HR. Malik dalam kitabnya : Al-Muwaththa').
Jika Profesor Heram dengan Freemasonrynya yang mengerahkan para tukang  batu ini membangun rumah ibadah dalam rangka kepemimpinan kenabian Rasul Allah, Nabi Sulaimankah ia ataupun yang lain, demikian pula kepemimpinan kenabian Rasulullah yang adalah Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam, maka ialah penghambaan diri pada Allah, beribadah pada Allah dalam kehidupan ritual maupun non ritual.
Tetapi apabila dalam keadaan berlepas diri dari kerasulan dan kenabian dari Allah dan kitab-kitab Allah maka ia adalah perbudakan manusia atas manusia.
Baik penghambaan diri pada Allah maupun perbudakan manusia atas manusia, kedua-duanya tidak mengenal ras, suku, bangsa, warna kulit, bahasa bahkan agama (yang berarti religion)-nya.

Telah menjadi hal yang terdengar sehari-hari argumentasi rahmat bagi semesta alam, "rahmatan lil-'aalamiin demikian pula halnya kata bijak, keadilan dan hikmah, tetapi betapa banyak hal ini dalam rangka tidak bertanggung jawab dan berlepas diri dari missi kenabian rasul-rasul Allah dan kitab-kitab Allah yang diamanatkan sejak kepada nabi Adam 'alaihis-salaam hingga Rasulullah Muhammad shallallaahu 'alaihi wa aalihi wa sallam. Dengan demikian menjadi berada di bawah penyutradaraan grand designer yang adalah jin atau manusia. Bukan lagi Yang Maha Grand Designer yang adalah Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa.
Penarikan diri dari bertanggung jawab dan berlepas diri dari missi kenabian rasul-rasul Allah dan kitab-kitab Allah adalah meruntuhkan kemuliaan manusia penyempurna penghambaan diri pada Yang Mahamulia, Maha Berdaulat, menjadi tenggelam tertimbun reruntuhan dalam penyempurnaan perbudakan manusia oleh manusia sejak dari orang-orang puncak akademik dan ilmiah di seluruh muka bumi ini seperti Profesor Heram hingga para kuli batu membangun kerajaan ambisi nafsu Yahudi yang dilabeli kenabian yaitu Kerejaan Dawud dan ditempeli nama suci rumah ibadah yaitu "Haikal Sulaiman" atau "The Temple of Solomon".

Dalam peribadatan ritual maupun dalam urusan non peribadatan ritual, maka lihatlah siapa grand designer-nya. Apakah Allah Yang Maha Grand Designer ataukah selain Allah yang ia adalah setan jin maupun setan manusianya.
Di dalam percaturan hidup yang penuh tipu muslihat, pemerdayaan, kepalsuan, jebakan dan penyesatan ini, kembalilah kepada apa yang menjadi pesan yang disebutkan dari Rasulullah :
"Janganlah kalian membenarkan Ahli Kitab dan jangan pula menyalahkan mereka. Dan nyatakanlah :
آمَنَّا بِاللهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا
Kami beriman pada Allah dan pada apa yang diturunkan kepada kami.
Bukankah itu adalah perintah Allah, adalah ayat Allah :
قُولُوا ءَامَنَّا بِاللهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَاْلأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Katakanlah (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya`qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Rabb mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. 2/Al-Baqarah : 136)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar